Jumat, 20 April 2012

PBL (Problem Based Learning_Pak Jahidin Tugas)


Apa dan bagaimana?
PBL adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru (Suradijono, 2004). Atau menurut
Boud & Felleti (1991, dalam Saptono, 2003) menyatakan bahwa .Problem based learning is a
way of constructing and teaching course using problem as a stimulus and focus on student activity..
Konsep inovasi pendidikan (Harsono, 2004):
·         Mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar (basic sciences) yang berguna untuk memecahkan masalah-masalah keteknikan yang dijumpainya,
·         Student-centered: mahasiswa belajar secara aktif dan mandiri (sebagai adult learner)dengan sajian materi terintegrasi (horisonal dan vertikal) dan relevan dengan real setting (profesionalism),
·         Mahasiswa mampu berpikir kritis, mengembangkan inisiatif,
·          Mahasiswa menjunjung tinggi etika engineering dan memperhatikan legal.

Di sini akan timbul beberapa perubahan baik paradigma maupun implementasinya:
·         Dosen sebagai fasilitator,
·         Perubahan format kurikulum, misalnya Fakultas KedokteranUGM menerapkan system blok dengan total 23 blok di mana tahun pertama sampai tahun ketiga masing-masing terdiri atas 6 blok/tahun. Tiap blok terdiri atas kelompok bidang ilmu yang saling berintegrasi atau saling berkopetensi yang dapat dipakai untuk menyelesaikan problem real yang dijadikan topik dalam PBL,
·         Penyediaan fasilitas pembelajaran (fasilitator menyediakan buku bahan ajar atau tutorial),
·         Penyediaan sumber belajar (perpustakaan, internet, dll),
·         Penataan kembali jadwal pembelajaran

Apa yang dibutuhkan dalam PBL?
Permasalahan atau tugas (triggering problem/question)
·         Tidak mempunyai struktur yang jelas sehingga mahasiswa terdorong untuk membuat sejumlah hipotesis dan mengkaji berbagai kemungkinan penyelesaian masalah. Permasalahan yang kurang berstruktur ini sebaiknya dirancang oleh pengajar/tutor, agar mahasiswa termotivasi dan berkesempatan untuk secara bebas mencari informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber
·         Cukup kompleks dan ambigu sehingga mahasiswa terdorong untuk menggunakan strategi-strategi penyelesaian masalah dan keterampilan berpikir yang tinggi seperti melakukan analisis dan sintesis, evaluasi, dan pembentukan pengetahuan/ pemahaman baru.
·         Bermakna dan ada hubungan dengan kehidupan nyata mahasiswa, sehingga mereka termotivasi untuk mengarahkan dirinya sendiri dan menguji pengetahuan/ pemahaman lama mereka dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Karakteristik kelompok
·         Dibagi secara acak
·         5-8 orang
·         Heterogen (latar belakang maupun kemampuan)

Sumber belajar
Bahan bacaan atau informasi dari nara sumber yang dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa
dalam menyelesaikan tugas atau permasalahan. Karena bentuk tugas akan memancing beragam
pemikiran, maka sumber belajar yang tersedia juga diharapkan cukup bervariasi dan
dalam jumlah yang memadai

Waktu kegiatan
Disesuaikan dengan beban kurikulum yang hendak dicapai. Setiap pengajar memiliki kebijakan
sendiri dalam menyusun waktu kegiatan yang akan dilaksanakan.


Peran pengajar/tutor dalam PBL

Selama berlangsungnya proses belajar dalam PBL mahasiswa akan mendapat bimbingan dari
narasumber atau fasilitator, tergantung dari tahapan kegiatan yang dijalankan.
Narasumber
·         Menyusun .trigger problems.,
·         Sebagai sumber pembelajaran untuk informasi yang tidak ditemukan dalam sumber pembelajaran bahan cetak atau elektronik,
·         Melakukan evaluasi hasil pembelajaran
Fasilitator
Secara umum peran fasilitator adalah memantau dan mendorong kelancaran kerja kelompok,
serta melakukan evaluasi terhadap efektivitas proses belajar kelompok. Secara lebih rinci
peran fasilitator adalah:
·         Pada pertemuan pertama, mengatur kelompok dan menciptakan suasana yang nyaman.
·         Memastikan bahwa sebelum mulai setiap kelompok telah memiliki seorang anggota yang bertugas membaca materi keras-keras, sementara teman-temannya mendengarkan, dan seorang anggota yang bertugas mencatat informasi yang penting sepanjang jalannya diskusi.
·         Memberikan materi atau informasi pada saat yang tepat, sesuai dengan perkembangan kelompok.
·         Memastikan bahwa setiap sesi diskusi kelompok diakhiri dengan self-evaluation.
·         Menjaga agar kelompok terus memusatkan perhatian pada pencapaian tujuan.
·         Memonitor jalannya diskusi dan membuat catatan tentang berbagai masalah yang muncul dalam proses belajar, serta menjaga agar proses belajar terus berlangsung, agar tidak ada fase dalam proses belajar yang dilewati atau diabaikan dan agar setiap fase dilakukan dalam urutan yang tepat.
·         Menjaga motivasi mahasiswa dengan mempertahankan unsur tantangan dalam penyelesaian tugas dan juga memberikan pengarahan untuk mendorong mahasiswa keluar dari kesulitannya.
·         Membimbing proses belajar mahasiswa dengan mengajukan pertanyaan yang tepat pada saat yang tepat. Pertanyaan-pertanyaan ini hendaknya merupakan pertanyaan terbuka yang mendorong mereka mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai konsep, ide, penjelasan, sudut pandang, dll.
·         Mengevaluasi kegiatan belajar mahasiswa, termasuk partisipasinya dalam proses kelompok. Pengajar perlu memastikan bahwa setiap mahasiswa terlibat dalam proses kelompok dan berbagi pemikiran dan pandangan,
·         Mengevaluasi penerapan PBL yang telah dilakukan.

1 komentar: